Monday, January 21, 2019

New Xenia, Daihatsu Gairahkan Kompetisi Otomotif

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Peluncuran New Daihatsu Grand Xenia dilakukan di dealer terbesar Daihatsu di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (15/1/2019). Peluncuran dilakukan secara resmi oleh (kanan ke kiri) Vice President PT Astra Daihatsu Motor Pongky Prabowo, Deputy Chief Executive PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Supranoto, Presiden Direktur ADM Tetsuo Miura, dan Executive Chief Engineer ADM Kazutoshi Sakamoto.

Tonggak sejarah kolaborasi 15 tahun dalam menciptakan mobil model low multipurpose vehicle membuat Daihatsu semakin percaya diri. Berbekal kemampuan dalam memproduksi model LMPV, Daihatsu kembali menggairahkan kompetisi pasar otomotif dengan menghadirkan New Daihatsu Grand Xenia.


Kolaborasi itu mengukuhkan kembali kerjasama dengan Toyota untuk memproduksi kembarannya, Toyota Avanza. Bahkan, bukan hanya menggairahkan pasar domestik, Daihatsu kembali bersiap melayani pasar ekspor.

Tak dapat dimungkiri, peluncuran New Grand Xenia yang digelar di Jakarta, Selasa (15/1/2019), berada dalam situasi pasar otomotif model LMPV yang semakin kompetitif. Terlebih, belakangan ini kompetisi semakin ketat dengan bermunculan model-model LMPV yang dihadirkan oleh Mitsubishi dan Wuling. Sementara, pemain lama juga masih terus membayangi pasar, seperti dilakukan oleh Honda dan Suzuki.

Tren desain makin beragam, walaupun kapasitas mesin yang disematkan sebagian besar bermain di kapasitas 1.500 cc. Sebetulnya, konsumen semakin diuntungkan dengan banyak pilihan.

Namun, Daihatsu masih meyakini, penggerak roda belakang menjadi salah satu kelebihan yang tetap dipertahankan Xenia. Apalagi, kini Daihatsu terlihat “naik kelas” dengan menghadirkan Xenia terbaru berkapasitas mesin 1.500 cc.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Interior New Daihatsu Grand Xenia.

Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Tetsuo Miura menegaskan, tahun 2018, pasar model LMPV masih mencapai 25 persen dari total pasar otomotif di Indonesia. Dari data Gaikindo, total pasar otomotif mencapai 1,152 juta unit. Bahkan, dalam kurun waktu 10 tahun, pasar LMPV rata-rata mencapai sebesar 24 persen.

Berdasarkan data penjualan ritel sepanjang 2018, penjualan Xenia rata-rata mencapai sekitar 2.500 unit per bulan. Untuk kehadiran model terbaru ini, Daihatsu mematok target sebesar 3.000 unit per bulan.

Besaran target ini diklaim sudah mempertimbangkan perkiraan Gaikindo tentang pasar otomotif nasional yang stagnan. Tentunya, perkiraan itu sudah termasuk mencermati situasi Indonesia yang tahun ini memasuki tahun politik.

Sepanjang 2018, dari total penjualan ritel Daihatsu tercatat sebanyak 200.178 unit. Daihatsu Sigra menempati posisi teratas dengan penjualan 50.682 unit atau memberi kontribusi 25,3 persen. Posisi kedua diraih Grand Max Pick Up sebesar 42.250 unit atau 21,1 persen dan posisi ketiga diisi Xenia dengan total penjualan 30.418 unit atau memberi kontribusi 15,19 persen.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--New Daihatsu Grand Xenia.

Perubahan Signifikan
Ryan Ferdian Tirto selaku Perencana Produk Xenia PT ADM memaparkan, secara sekilas, perubahan yang signifikan yang terdapat pada Xenia terbaru ini terletak pada headlamp yang sudah menggunakan LED dengan double layer yang stylish.  Untuk velg, semua tipe sudah menggunakan alloy wheel. Tidak lagi velg kaleng.

Sementara, tampilan eksterior belakang, kesan spoty hendak ditumbuhkan oleh Daihatsu. Antena model shark fin (sirip hiu) juga disematkan di bagian atap belakang, diklaim pertama kali digunakan untuk kelas LMPV. Kombinasi lampu belakang juga menggunakan konsep double layer, seperti terbelah dengan garnish. Kesan sporty dihadirkan pada spoiler.

Perubahan desain interior, antara lain, nuansa dua warna (two tone) dipertahankan, tetapi warna lebih terang dibandingkan sebelumnya sehingga memberikan kesan lega kabinnya. Area tengah, kesan modern diberikan dengan audio 2-DIN layar sentuh yang disematkan di semua varian. Dan untuk tipe R 1.3L sudah terintegrasi dengan kamera belakang.

Yang menarik lagi, varian tertingginya sudah memiliki fitur Android Auto dan Apple Car Play. Pengaturan AC sudah berbentuk digital. Sementara, lingkar kemudi sudah menggunakan switch pengatur audio. Speaker pun sudah memiliki enam unit.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Antena model shark fin (sirip hiu) menjadi pemanis fungsional New Daihatsu Grand Xenia.

Ada fasilitas pengisian baterai gawai di baris kedua. Ada pula pengaturan kaca spion. Fitur keamanan berupa anti lock brake system (ABS) dan electronic brakeforce distribution (EDB) sudah disematkan secara khusus pada varian Grand Xenia 1.5L.

Selain eksterior dan interior, perubahan juga dilakukan pada area suspensi untuk meningkatkan kenyamanan dan stabilitasnya. Saat kecepatan tinggi atau bermanuver, perubahan juga dilakukan di bagian bodi untuk menciptakan stabilitas.

Power steering elektronik pun ditingkatkan agar responsif pada kecepatan rendah yang memudahkan pengemudi bermanuver. Begitu juga, pada kecepatan tinggi setir memberat untuk menjaga stabilitas. Kekedapan suara yang menembus kabin juga ditingkatkan melalui berbagai perubahan.

Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra menegaskan, New Grand Xenia ini menandai perjalanan 15 tahun Daihatsu dalam memproduksi model LMPV. Penambahan mobil berkapasitas 1.500 cc dengan teknologi Dual VVT-i didasari kebutuhan loyalis Daihatsu.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Ruang mesin New Daihatsu Grand Xenia yang masih mengandalkan mesin lama berkapasitas 1.3L dan 1.5L dengan teknologi Dual VVTi

Varian ini merupakan strategi pasar untuk memberikan satu langkah pilihan bagi konsumen yang ingin “naik kelas”, sehingga kendaraannya jauh lebih bertenaga.

Varian mesin yang disediakan bukan hanya 1.500 cc, tetapi juga 1.300cc. Selain berteknologi Dual VVT-i, Daihatsu mengklaim produknya sudah memenuhi standar emisi Euro4.

Menurut Amelia, tidak adanya tombol start/stop pada Grand New Xenia adalah bagian dari strategi marketing Daihatsu. Sekali lagi, ini adalah stretegi pemasaran untuk membedakan setiap varian. Tombol itu terdapat di Toyota Avanza Veloz.

“Karena kami kolaborasi, lalu dari seluruh varian yang paling tinggi adalah Veloz, maka ditetapkan untuk dikasih di Veloz supaya punya nilai jual. Kalau disuruh buat, (Daihatsu) bisa. Semua bisa dibuat. Kami ingin ada perbedaan spesifikasi,” kata Amelia.

Pradipto Sugondo, Executive Officer Riset dan Pengembangan ADM, menjelaskan, mobil modern selalu memakai lampu LED di bagian lampu utama (headlamp). Ini tidak mudah, karena tempatnya lebih kecil dan sempit, tetapi tantangannya adalah mampu menghasilkan daya terang cahaya yang sama.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA --Kabin interior Grand New Xenia.--KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA (OSA)--15-01-2019

Desain bersama
Pradipto mengatakan, mesin mobil terbaru ini masih menggunakan mesin yang sama dengan generasi sebelumnya. Bobot pun tidak ada perubahan signifikan. Konsumsi bahan bakar untuk perjalanan dalam kota kira-kira 10 kilometer per liter, sedangkan luar kota bisa mencapai 15 km per liter. Xenia bertransmisi matik bisa mencapai lebih dari 16 km per liter.

Pradipto menegaskan, “Bicara soal desain, kami berkolaborasi dengan Toyota dan prinsipal Daihatsu untuk mewujudkan ide model LMPV ini. Secara fisik, desain dilakukan secara fisik di pusat riset dan pengembangan kami di Karawang, Jawa Barat. Kami sama-sama merancang dan melakukan afirmasi berkali-kali dengan tim Toyota.”

Intinya, kata Amelia, desain dilakukan Daihatsu, tetapi dikonfirmasikan dengan Toyota. Namun, kebutuhan konsumen menjadi prioritasnya. Pada dasarnya, Daihatsu akan menciptakan produk yang paling cocok dan mengikuti tren.

Kolaborasi yang begitu ketat membuat Daihatsu, seperti halnya dalam memproduksi mobil LCGC Sigra dan Calya, kembali perlu menyuguhkan beberapa varian. Dari 10 varian untuk model Xenia, harga pun dibanderol mencapai Rp 183,35 juta hingga tertinggi Rp 228,95 juta. Harga itu sama dengan harga model sebelumnya.

Xenia terbaru kini semakin beragam pilihan warnanya. Ada tiga pilihan warna terbaru yakni pearl white, bronze metallic, dan blue metallic. Lima warna lainnya yang dipertahankan adalah icy white, classic silver, dark red metallic, dark grey metallic, dan midnight black.

Kini, pilihan ada di depan mata. Pasar yang kompetitif tetap mewarnai pasar otomotif, termasuk dihadapi sendiri oleh Daihatsu terhadap Toyota yang selama 15 tahun ini telah berkolaborasi menciptakan produk LMPV maupun LCGC.--STEFANUS OSA TRIYATNA

Editor DAHONO FITRIANTO

Sumber: Kompas, 22 Januari 2019

No comments:

Post a Comment