Tuesday, May 15, 2018

Penyegaran Hyundai H-1 dan i10 untuk Hadapi Kepungan

KOMPAS/STEFANUS OSA--Hyundai H-1 facelift yang diperkenalkan dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show 2017 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (10/8).

Berjaya di negeri asalnya, Korea Selatan, Hyundai tak ingin ketinggalan menggarap potensi pasar otomotif di Indonesia. Penyegaran dua mobil unggulannya, Hyundai H-1 dan i10, pun dilakukan untuk menghadapi kepungan di segmen masing-masing.

Di tengah kepungan industri otomotif Jepang maupun Eropa, Hyundai justru berani membuktikan langkah dengan tampil gagah di Hall 7C Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD City, Tangerang, Banten, 10-20 Agustus 2017. Perubahan yang dilakukan secara facelift pada MPV premium H-1 dan city car i10 ini mampu menarik perhatian pengunjung.

“Ini sebuah MPV maupun city car kebanggaan kami yang sudah mengalami improvement di beberapa bagian, baik eksterior maupun interiornya. Salah satu keunggulan New Hyundai H-1 adalah Eagle’s Eye View (EEV) atau teknologi si mata elang,” kata Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno di booth Hyundai, Senin (14/8).


Mukiat menunjukkan, teknologi EEV 2.0 (EEV) adalah fitur yang memudahkan pengemudi melihat posisi kendaraannya terhadap lingkungan di sekitarnya secara 360 derajat atau dengan sudut pandang ‘mata elang’. Teknologi ini menggunakan empat kamera yang dipasang di empat penjuru mobil, yaitu di gril depan, kaca spion kiri dan kanan, dan di garnis belakang.

KOMPAS/STEFANUS OSA--Interior Hyundai H-1 facelift.

Fitur ini dapat meningkatkan keselamatan berkendara, khususnya saat parkir atau pada kondisi tertentu yang membutuhkan pandangan pada bagian yang sulit terlihat secara langsung, misalnya saat mobil keluar dari gang atau memasuki persimpangan.

Pada bagian eksterior, sentuhan perubahan terlihat di gril Hyundai H-1 yang kini menggunakan garis-garis vertikal berlabur krom, dan desain baru velg alloy ukuran 18 inci. Lalu pada bagian belakang juga ada ornamen krom di ujung lubang pipa knalpot. Di sisi interior, varian New H-1 Royale sudah dilengkapi pintu dual power sliding otomatis dan lampu ambien untuk semua tipe H-1 facelift ini.

Tak ada perubahan di sisi mesin. H-1 masih memberi dua pilihan mesin, yakni bensin 2.4 MPI dengan transmisi otomatis dan mesin diesel 2.5 CRDi-VGT dengan transmisi otomatis shiftronic. Dari konfigurasi tempat duduk, New Hyundai H-1 yang dibandrol mulai Rp 420 juta memberikan pilihan tipe Elegance dengan 12 tempat duduk,  tipe XG dengan 9 tempat duduk dan Tipe Royale dengan 8 tempat duduk.

KOMPAS/STEFANUS OSA--Sentuhan aksen krom di bagian belakang Hyundai H-1 facelift

Mukiat mengatakan, New Hyundai H-1 sudah diproduksi secara CKD di Bekasi, Jawa Barat, sejak tahun 2010 dan di tahun yang sama mulai melakukan ekspor perdananya ke Thailand. Menyusul di tahun 2015 ke Bhutan dan tahun 2016 ke Brunei Darussalam. Ini membuktikan standar kualitas global yang sudah ditetapkan Hyundai Motor Company, Korea.

Mobil perkotaan
Penyegaran juga dilakukan terhadap segmen mobil perkotaan atau city car Hyundai Grand i10 sejak sebulan lalu. Ini untuk merebut peruntungan pasar city car yang masih ramai.

Hyundai masih mengeluarkan dua varian Grand i10, yakni GLX dan X yang dibanderol mulai dari Rp 170 jutaan.

Konsep New Hyundai Grand i10 GLX menempatkan prioritas pada efisiensi bahan bakar dan tetap praktis serta multifungsi dari sisi penggunaannya. Sementara, konsep Grand i10-X adalah city car yang stylish dengan sensasi dan tampilan crossover.

KOMPAS/STEFANUS OSA--Hyundai New Grand i10 juga mendapat sentuhan penyegaran pada penampilan.

Penyegaran desain eksterior terletak pada gril berbentuk sarang tawon (honeycomb grille), bumper depan dual tone dengan dipadukan red stripe dan skid plate (untuk tipe Grand i10X), bumper belakang dual tone dengan reflektor, dan ujung knalpot berlapis krom twin chrome (Grand i10X). Tipe tertinggi Grand i10X ini juga diberi velg dengan desain baru berukuran 14 inci.

Di bagian interior, penyegaran dilakukan dengan melengkapi lubang pengembus udara AC di kursi belakang (rear air ventI). Ini menjadi fitur pertama yang dipasang di kelasnya. Sementara, audio sudah dilengkapi dengan head unit 2 DIN dan empat speakers. Jok mobil dibikin semi bucket untuk menunjukkan kesan sporty.

Mesin juga tidak berubah, masih mengandalkan mesin bensin 1.248 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 87 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi maksimum 120 Nm pada 4.000 rpm.

Mukiat mengatakan, “Sekarang ini pangsa pasar otomotif segmen city car memang dirasakan agak turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya segmen small SUV, konsumen Indonesia memiliki lebih banyak pilihan. Mereka cenderung memilih small SUV.”

Ia menambahkan, pasar otomotif dalam negeri pada 3-4 tahun belakangan relatif stagnan. Tak sebanding dengan kuantitas penduduk Indonesia. Bahkan, dengan adanya program low cost green car (LCGC) yang mengambil market otomotif sekitar 20 persen, pangsa pasar ternyata tidak bertambah.

Dengan kata lain, Mukiat menilai, kondisi perekonomian relatif belum membaik seperti diharapkan banyak kalangan pelaku ekonomi. Tetapi, saat ekonomi Indonesia sudah lebih membaik, pangsa pasar city car seperti Grand i10 ini diyakini akan berkembang lagi. (OSA)--STEFANUS OSA

Sumber: Kompas, 16 Agustus 2017

No comments:

Post a Comment