Wednesday, April 11, 2018

Di Balik Desain, Menerjemahkan Konsep dan Selera Pasar pada Rush TRD

DOK TOYOTA ASTRA MOTOR--All New Toyota Rush TRD Sportivo diajak mengembara di kawasan Malang, Jawa Timur, dalam uji kendara bertajuk Discover Your Freedom, 9-10 Januari 2018.

Dua kata kunci konsep merancang varian tertinggi All New Toyota Rush, yakni Rush TRD Sportivo, adalah tough alias ketangguhan dan dynamic alias dinamika yang mencerminkan energi sporty. Dua filosofi desain ini dipilih karena sejak awal diluncurkan pertengahan tahun 2006, sudah ditegaskan oleh pihak Toyota Motors Corporation di Jepang bahwa Rush adalah sebuah mobil Sport Utility Vehicle (SUV) medium.

Sejak awal, konsep desain Rush adalah kekuatan sporty dan maskulinitas. PT Toyota Astra Motor kala itu memasarkan Rush dengan mesin 4 silinder 1.500 cc, dengan dua pilihan transmisi, yakni manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan. Kehadirannya memang mengejutkan, karena sampai pengujung tahun 2006 menghasilkan permintaan sekitar 3.000 unit. Perjalanan tahun 2007, permintaan pasar melejit mencapai sekitar 30.000 unit.


Selama kurun waktu tahun 2006 hingga Oktober 2017, penjualan total Rush mencapai sekitar 250.000 unit. Di tengah persaingan pasar otomotif yang semakin ketat dengan tampilnya berbagai kompetitor yang menyuguhkan model SUV atau pun MPV berwajah SUV, seperti Mitsubishi Xpander, kehadiran All New Rush bersama kembaran kolaborasinya, All New Daihatsu Terios, menjadi angin segar bagi pecinta SUV.

TOTOK WIJAYANTO/KOMPAS--Suasana peluncuran Toyota All New Rush di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (23/11). All New Rush tersedia dalam dua varian, yaitu G dan TRD Sportivo, masing-masing tersedia transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.

Yang menarik, baik dalam model kolaborasi seperti Rush ini, maupun produk yang dirancangbangun sendiri, Toyota kerap menggoyang pasar otomotif dengan menyediakan varian tertinggi yang disebut TRD Sportivo. Di Indonesia, sederet lini produksinya mendapat embel-embel TRD Sportivo, mulai dari Agya, Yaris, Rush, hingga Fortuner. Dan yang menarik, adalah anak-anak muda Indonesia yang berada di balik rancangan desain TRD Sportivo tersebut.

Dari sejumlah desainer yang bekerja keras tersebut, perbincangan blak-blakan dengan tiga desainer All New Rush TRD akhirnya  kesampaian, pertengahan Januari 2018, di sebuah lokasi tak jauh dari kantor pusat TAM, Sunter, Jakarta Utara. Kompas pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada Department Head of Conversion and Accessories TAM Donny Yuwono yang saat itu didampingi desainer Wahyu Kusumo Danny dan Prana Jiwandhana. Terlebih dahulu, Kompas menggulirkan beberapa pertanyaan kepada Donny Yuwono.

Sebetulnya, kekuatan desain apa yang ingin ditampilkan All New TRD Rush?

Dalam mendesain, kita perlu memerhatikan keseimbangan proporsi antara aksesori yang akan disematkan dan rancangan mobil yang dirakit oleh pabrik. Basic mobil yang akan “didandani” menjadi TRD harus dipahami terlebih dahulu oleh para desainernya.

Karakter utama mobil itu harus ditemukan dahulu, sehingga sesuai dengan tema TRD. Untuk Rush, kata kunci sentuhan TRD yang digariskan perusahaan adalah Tough dan Dynamic atau Sporty. Karakter mobil memiliki performa sporty.


RONI BAGUS KUNCORO UNTUK KOMPAS--Donny Yuwono

Bagaimana proses desain ini akhirnya bisa disetujui oleh TMC?

Secara proses awal, desainer haruslah mampu menyampaikan ide atau pemikirannya kepada pihak lain, terutama atasan perusahaan. Inilah tantangannya, menjelaskan ide yang sifatnya begitu abstrak. Sketsa di atas kertas harus dijelaskan kepada manajemen supaya selanjutnya bisa diproduksi menjadi mobil berskala massal dan memiliki nilai jual lebih tinggi.

Proses desain tidak hanya dimulai dari sketsa, coretan-coretan tangan desainer. Penentuan tema kreatif, banyak berbicara dengan market. Artinya, kita perlu survei baik ke pengguna maupun komunitas otomotif yang spesifik komunitas Rush. Dari sanalah, kita bisa menggali selera dan kebutuhan mereka. Kita bisa mengevaluasi, apa kelemahan dari produk yang lama? Begitu pula, apa kekuatan yang bisa dibawa untuk model generasi berikutnya? Suara konsumen bisa dianalisis untuk mencari desain yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Memang, tidak serta-merta bisa menerjemahkan hasil survei menjadi produk tertentu. Hasil survei tetap menjadi dasar yang kemudian ditambahkan kreativitas desainer, sehingga ada nilai tambah dari kendaraan itu.

Apa arti keberadaan “loyalis” atau kelompok pengguna yang tidak bisa pindah ke lain hati Rush bagi desainer Toyota?

Mereka sudah sangat suka dengan kendaraan Toyota, dalam hal ini Rush. Setiap perjalanan satu model, selalu ada DNA yang mengalir tentang karakter Rush. Itu didapatkan dari para loyalis yang berkarakter pencinta SUV. Dari generasi ke generasi, mereka memahami karakter Rush.

Desain yang dihasilkan tetap memiliki benang merah yang bisa dijaga lintas generasinya.

Tentulah tidak mudah mempertahankan loyalis ini untuk tidak mudah pindah ke lain hati. Desainer harus menjaga betul. Di dunia otomotif, terutama di tengah persaingan saat ini, kita tidak bisa melupakan kompetisi. Walaupun loyalis ada, kita juga tetap harus menangkap tren yang sedang berlangsung di dunia desain.

Ini tugas dan tantangan desainer otomotif. Menangkap tren dunia otomotif terbaru dan kemudian menggabungkannya dengan unsur-unsur identitas sebelumnya. Artinya, desain yang dihasilkan tetap memiliki benang merah yang bisa dijaga lintas generasinya.

Pasca persetujuan TMC Jepang terhadap Rush TRD, apakah desainer ikut merasa puas?

Desainer apapun adalah sosok yang mencintai hasil karyanya. Bisa dibilang, karya-karya yang dihasilkan adalah bayi-bayi yang dihasilkan para desainer. Sangat menjadi kebanggaan, bahkan ada yang merasa sangat terharu hasil karyanya bisa menggelinding di jalan dan dipakai orang. Apalagi, jualannya laku dan sampai populasi TRD menjadi lebih banyak terlihat di jalan-jalan.

HUMAS PT TOYOTA ASTRA MOTOR--Penampilan All New Rush Sportivo yang dmulai dilepas Awal januari 2018, ke pasar otomotif nasional.

Pengalaman di Jepang
Kompas mencoba menggali pengalaman desainer TAM saat mengikuti berbagai studi di Jepang. Begitu banyak cerita yang sesungguhnya berada di balik studi tentang desain di Jepang, bahkan ada sejumlah kisah yang sesungguhnya ikut memperkaya para desainer otomotif Toyota di seluruh dunia. Wahyu Kusumo Danny menyebutkan, soal teknik menemukan warna pun menjadi ajang berbagi antar-desainer.

Kompas kemudian melontarkan beberapa pertanyaan berikut kepada Wahyu Kusumo Danny:

Sesungguhnya, bagaimana pengalaman mendesain kendaraan di Jepang?

Proses pengalaman desain di Jepang sedikit unik. Indonesia yang memiliki market besar diberi peluang untuk bisa lebih “bermain”. Sementara, di Jepang, desainer otomotif lebih banyak belajar prinsip dan filosofi desain.

Desain sesungguhnya adalah hal abstrak yang dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi visual. Desain otomotif memerlukan koordinasi dengan tim engineering, yang kebetulan Toyota mempunyai nilai lebih di bidang kualitas. Kalau tidak disaring dari beberapa standar kualitas, hasilnya tidak bisa dinilai, sehingga butuh penyaringan dari desain engineering dan pandangan prinsipal.

Di bidang desain, kita perlu berupaya bagaimana memahami costumer. Dari sisi ini, desainer harus mencermati apa yang digemari costumer dan tren ke depannya. Gambaran market saat ini belum tentu dapat menjadi gambaran future atau masa depan. Dan, itulah nilai-nilai yang kita pelajari di Jepang. Lalu, kita terapkan di Indonesia.

Bagaimana karya tim desainer Indonesia bisa disetujui oleh TMC Jepang?

Secara proses desain sendiri, TMC Jepang memberikan “area” untuk desainer bermain. Tetapi, tetap ada guidance. Contohnya, tim teknis engineering. Mereka memberikan keleluasan kepada kita, khususnya desainer Indonesia, karena memang market kita cukup besar dengan banyak pula keinginannya.

Sementara untuk desain, kita mengonsultasikan ke Jepang melalui Toyota Daihatsu Engineering Manufacturing (TDEM) di Thailand. Di situlah kita diskusi mengenai desain, kualitas dan engineering. Memang, pasti ada diskusi yang alot, karena bicara desain adalah hal yang abstrak. Sementara, bicara engineering, kita berhadapan dengan guide bahwa apabila membuat spare part Toyota, mesti dengan standar optimum. Kedua hal ini selalu membutuhkan negosiasi.

RONY BAGUS KUNCORO UNTUK KOMPAS--Wahyu Kusumo Danny

Apakah desain pada akhirnya selalu ada bagian-bagian yang dikurangi atau tidak bisa diaplikasikan?

Pasti ada. Dalam setiap desain yang dihasilkan, pasti akan ada revisi. Itu pun sifatnya negosiasi antara kepala desain dan kepala teknis mesin. Dari kaca mata desain, kita pasti akan memberikan hasil desain yang sangat mencerminkan tren ke depan.

Namun, terkadang, tim teknis memiliki poin-poin pandangan yang berbeda. Misalnya, dari kaca mata konsumen, tim teknis akan mempertimbangkan sisi safety dan kemudahan produksi. Sementara, desainer selalu ingin memberikan desain yang organik dan futuristik. Negosiasi itu sama-sama berujung pada keinginan memberikan yang terbaik bagi konsumen.

Bagaimanapun hebohnya kami melakukan negosiasi, kita harus melihat apakah itu yang diinginkan konsumen? Apakah itu bisa memberikan rasa aman konsumen, ketika mereka menggunakan mobil tersebut? Misalnya saja, desain sudah futuristik, tetapi tanpa ada batasan engineering dari prinsipal, hasilnya akan nothing. Di sinilah, prinsipal memberikan panduan yang bagus dalam proses kolaborasi desain.

Apakah temu desainer otomotif Toyota juga pernah diadakan untuk sekadar saling bertukar ilmu di Jepang?

Ada. Banyak pemberian peluang kreativitas oleh Toyota. TMC Jepang membuka wawasan pemikiran bahwa desain itu bersifat liquid. Banyak ide bermunculan dari Eropa dan Amerika. Tren awal tahun 1990, desain berawal dari Eropa, kemudian menyusul Amerika dan Asia. Namun, pernah juga dari Amerika, Eropa dan Asia.

Kali ini, desain bisa bermunculan secara bersamaan dari ketiga benua tersebut. Jadi, desain yang bagus adalah ketika banyak orang memikirkan dan mendiskusikan secara bersamaan.

Pernah ada satu masukan dari Mitsunori Miyazaki, mentor desain tim Toyota Indonesia. Dia mengatakan ‘Nobody can predict the future trend. Simply just give the best possible ideas’. Kita bisa memberikan sebanyak mungkin yang bisa kita berikan. Dari situ kita berpikir kembali, melihat dari lifestyle dan digital bank. Barulah kita bisa mengkombinasikan wajah tren masa depan.

Karena itu, tidak ada yang pasti di dalam desain. Semua serba abstrak. Kita coba menciptakan berbagai ide, berdiskusi dengan beberapa desainer dunia, melihat histori dan kultur, barulah kita bisa menghasilkan karya yang kira-kira menjadi tren ke depan. Itulah yang membuat Toyota menjadi leading dalam desain. Inilah ruang “area bermain” yang diberikan kepada desainer Toyota Indonesia. Itulah kesempatan menyematkan pesan-pesan Indonesia ke dalam sebuah produk otomotif.

Karena itu, tidak ada yang pasti di dalam desain. Semua serba abstrak.

Tergelitik proses
Sementara itu, saat semakin tergelitik proses desain Rush, Prana Jiwandhana justru memberikan beberapa jawaban yang mengejutkan. Tak pernah terbayangkan, dari berbagai model-model sederhana di dalam kehidupan sehari-hari, ide kreatif All New TRD Rush justru datang dari benda-benda sederhana.

Bagaimana proses awal pencarian ide kreatif TRD Rush?

Proses ide kreatif bermula dari level top management. Mereka melakukan riset dari sisi marketing tentang kebutuhan orang Indonesia. Muncullah kata kunci yaitu tough dan dynamic. Dari kata kunci itulah, desainer mencari yang terkait dengan nilai-nilai tough dan dynamic.

Dari sejumlah gambar, dipilihlah beberapa yang kemudian diajukan ke manajemen supaya disetujui bersama untuk proses sketsa. Sketsa yang dihasilkan desainer haruslah dapat mencerminkan nilai-nilai itu. Lalu, gambar yang sudah final terpilih dibuatkan gambar yang realistis.

Ada software khusus agar gambar itu dapat mengantarkan pesan karya desainer. Gambar desain itu pun diajukan kembali ke level manajemen untuk dilakukan review, apakah gambar itu sudah sesuai dengan pemikiran manajemen?

Awalnya ada berapa gambar?

Awalnya ada belasan gambar. Lalu, disortir dari belasan itu. Terpilihlah, jam tangan dengan elemen-elemen desain yang lebih tangguh. Kesannya, barang yang tahan banting dan aksen merah juga ada untuk menunjukkan kesan sporty.

Lalu, terpilih juga gambar atlet sedang berlari. Itu menunjukkan kesan dynamic. Bagaimanapun, mobil yang dirancang sarat dengan konsep TRD, sehingga harus ditunjukkan image dynamic. Mobil ini enggak kaku dan sanggup bergerak dengan lincah.

Ada juga gambar cover handphone. Ini juga menunjukkan benda yang tahan banting. Bentuknya heksagonal, sehingga orang tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. Ini sebagai barang yang tangguh, diapa-apakan tidak rusak-rusak. Kesan itulah yang akan ditampilkan. Ini adalah kerja tim yang terdiri dari lima orang.

RONY BAGUS KUNCORO UNTUK KOMPAS--Prana Jiwandhana

Bagaimana proses perdebatan di dalam tim?

Sebenarnya, kalau dibilang perdebatan, konotasinya negatif. Mungkin lebih bagaimana setiap desainer memiliki cara pandang yang berbeda. Kemudian, bagaimana cara pandang yang berbeda itu dibuat menjadi satu visi dan misi bersama. Pasti, desainer A memiliki cara pikir begini. Begitu pula desainer B.

Nah, bagaimana caranya semua bersinergi dari berbagai cara pikir. Di Toyota, kita itu punya budaya bahwa kita itu Super Team, bukan Superman. Dari semua ide anggota tim harus digabungkan.

Sesungguhnya, filosofi apa yang hendak dibangun dari Rush TRD ini?

Filosofi yang hendak dibangun adalah Toyota Rush ini tangguh, sporty dan juga dinamis. Mengapa mesti tangguh? Karena filosofi original Toyota Rush ini adalah SUV kendaraan (berpenggerak) roda belakang yang mampu melintasi jalan-jalan luar kota dan dalam kota.

Indonesia ini sangat besar. Orang senang mudik di saat hari raya. Karena itulah, kesan tangguh haruslah terasa kuat, karena menunjukkan mobil ini sanggup melintasi berbagai medan. Lalu, sporty dan TRD tidaklah terpisahkan.

Lalu, dynamic ingin ditunjukkan bahwa walaupun mobil ini tangguh, kami tidak ingin menimbulkan mobil ini kaku. Jangan sampai kelihatan statis. Kita harus bisa mengkomunikasikan kepada customer bahwa mobil ini lincah, tidak lamban. Dari tiga nilai tersebut, kami ingin menunjukkan satu filosofi tersendiri.

Bagaimana tanggapan para loyalis Toyota, terutama pemilik Rush?

Sebenarnya, kita memakai data saja untuk mempertemukannya. Pertama-tama, level manajemen sudah melakukan riset pengguna Rush maupun non-pengguna Rush. Dari data dan komentar para pengguna Rush, kita baca dan pelajari. Dari situlah, kita menggabungkan ide yang kami miliki dan jadilah kata-kata kunci yang menjadi panduannya. Itulah titik temu keinginan konsumen dan ide desainer.

DOK TOYOTA ASTRA MOTOR--All New Toyota Rush TRD Sportivo diajak mengembara di kawasan Malang, Jawa Timur, dalam uji kendara bertajuk Discover Your Freedom, 9-10 Januari 2018.

Selama ini ban cadangan Rush diletakkan di bagian pintu bagasi. Perubahan Rush sekarang, ban tersebut dipindahkan ke bagian bawah.  Bagaimana desainer melihatnya?

Kami selaku tim desainer melihat sebagai inovasi, karena kita juga ingin menyampaikan kesan tough itu enggak mesti ban serep ditaruh di belakang. Bisa juga kok ditaruh di bagian bawah, mobil tetap mampu menerjang segala medan.

Positifnya lagi, secara fungsi bagasi menjadi lebih besar. Itu menyampaikan pesan bahwa mobil ini tetap enak dipakai mudik, bawa keluarga maupun barang banyak. Orang pun bisa tetap nyaman duduk di baris ketiga.

Bagaimana bagian interior mendapatkan sentuhan desainnya?

Ini sangat menarik. Bagian dashboard, ada satu panel instrumen. Kami menambahkan elemen berwarna hitam glossy. Itu mengesankan tough dan kelihatan mobil ini memiliki value atau nilai.

Kedua, supaya terlihat kesan tough lebih premium lagi, kami menambahkan material soft touch. Jadi dashboard ditambahkan kulit sintetis yang empuk dan dipadukan dengan panel glossy. Tujuannya, supaya begitu costumer lihat, ini bukan mobil sembarangan. Ini mobil spesial yang terkesan tangguh, tetapi ada kesan mobil mahal. Itu hanya ada di tipe TRD.

HUMAS PT TOYOTA ASTRA MOTOR--Tampilan dasbor All New Toyota Rush TRD Sportivo.

Apakah selama ini perubahan interior ini juga dilakukan untuk model-model lain?

Perubahan sesignifikan ini sebetulnya baru pertama kalinya ada elemen-elemen ini.

Butuh waktu berapa lama untuk akhirnya final rancangan TRD dihasilkan?

Karena part TRD cukup banyak, range bisa mencapai 3-6 bulan untuk sampai mendapatkan approval. Mengapa 3-6 bulan? Karena proses desain itu, setelah melalui sketsa, dipilih menjadi satu ilustrasi. Lalu, kita menyerahkan ke tim engineering.

Desain tidak boleh lepas tangan. Nantinya, dari tim engineering  pasti ada feedback. Ada bagian tertentu yang harus disempurnakan agar bisa diproduksi. Kembali lagi, sebagai Super Team, kami juga harus memantau atau monitoring terus.

Apakah tim desain juga mempelajari model-model kompetitor?

Pastinya iya. Itu sudah merupakan suatu standar. Sekarang ini yang harus sangat digali adalah identitas desain dari setiap merek kendaraan. Dari kompetitor, mereka juga punya filosofi desain. Dengan melakukan studi desain kompetitor, itu akan mempermudah kami menentukan identitas yang akan dipilih supaya tidak rancu dengan kompetitor. Itu menjadi karakteristik kuat Toyota yang mau ditonjolkan.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO--Suasana peluncuran Toyota All New Rush di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (23/11). All New Rush tersedia dalam dua varian, yaitu G dan TRD Sportivo, masing-masing tersedia transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.

STEFANUS OSA TRIYATNA

Sumber: Kompas, 28 Februari 2018

No comments:

Post a Comment