Tuesday, April 3, 2018

Wuling Cortez, Fitur Melimpah Ruah, tetapi Semua Terpulang ke Pengendara

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Uji kendaraan Wuling Cortez Tipe L 1.8L dilakukan dengan melintasi perjalanan dari Semarang- Solo-Magelang pada 28 Februari-2 Maret 2018. Mobil ini berlimpah berbagai fitur keselamatan dan kenyamanan.

Dulu, orang berseloroh ”harga murah kok minta selamat” saat ada kecelakaan yang melibatkan mobil atau motor murah buatan China. Namun, seloroh bernada meragukan itu perlu ditahan dulu saat ini setelah beberapa bulan belakangan ini industri otomotif China kembali menggempur pasar otomotif Indonesia.


Inilah kali kedua Kompas menguji mobil buatan pabrikan asal China, Wuling Motors. Kali ini dengan model mobil berbeda dan di medan berbeda walau tipe mobil sama-sama berupa kendaraan multiguna atau multipurpose vehicle (MPV).

Saat pengujian Wuling Cortez selama tiga hari, 28 Februari hingga 2 Maret 2018, faktor keselamatan pengendara dan penumpangnya menjadi sebuah ”kampanye” untuk mengubah pandangan miring tentang keterjangkauan harga jual kendaraan tujuh tempat duduk ini.

Betapa tidak, MPV berukuran medium ini begitu melimpah fitur keselamatan. Mulai dari yang ”standar” macam airbag depan, ABS, EBD, dan brake assist (BA), sampai kontrol stabilitas elektronik (ESC), sistem kontrol traksi (TCS), dan hill hold control (HHC), semua ada sejak varian Type C atau varian terendah. Di varian tertinggi, fitur ini ditambah airbag samping dan peringatan kelelahan pengemudi.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Uji kendaraan Wuling Cortez Tipe L 1.8L dilakukan dengan melintasi perjalanan dari Semarang- Solo-Magelang pada 28 Februari-2 Maret 2018. Mobil ini berlimpah berbagai fitur keselamatan dan kenyamanan.

Selain faktor keselamatan, Wuling juga ingin meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa ia tak ingin sekadar menjadi ”figuran” di pasar otomotif Indonesia. Pabrikan yang sebagian sahamnya dimiliki General Motors (GM) ini ingin mengubah citra pedagang mobil China dari sekadar pedagang hit and run menjadi pemain serius.

Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan kesiapan Wuling menyediakan layanan purnajual melalui puluhan dealer yang semakin tersebar di Tanah Air.

Sebelum Cortez, Kompas lebih dulu menguji Wuling Confero S di seputaran Bali pada pertengahan Oktober 2017. Kini, uji kendara Cortez diberi tajuk ”Discover The New Choice Sensation” dengan medan pengujian jauh lebih bervariasi.

Dalam tiga hari, sebanyak lima mobil ini diuji melintasi aneka medan jalan dari Semarang-Solo- Magelang, Jawa Tengah, dengan tema utama berkendara secara aman alias safety driving.

Uji kendara kali ini menghadirkan instruktur safety driving senior Sony Susmana, yang juga Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI). Dalam semua perjalanan pengujian, Sony mengingatkan, sebagus-bagusnya mobil yang diproduksi dan selengkap-lengkapnya fitur keselamatan yang dipasang di mobil, tetaplah ”Semua terpulang pada perilaku si pengendara,” katanya.

Menurut Sony, prinsip utama teknik mengendarai aman di jalan adalah perilaku santun dan tetap waspada. Ada tiga hal yang ditekankan, yakni tak terlibat dalam kecelakaan, tidak menjadi penyebab pengendara lain terganggu dalam berkendara, dan tak menjadi penyebab kecelakaan.

Adaptasi
Perjalanan dimulai setelah pengarahan tentang keselamatan berkendara di dealer Wuling Motors di Semarang. Mobil kemudian diajak menguji tanjakan cukup ekstrem menuju Pondok Kopi Umbul Sidomukti di kawasan wisata Jimbaran, Kabupaten Semarang.

Perjalanan hari pertama menempuh medan yang relatif halus, dengan rute dominan jalanan lurus yang diwarnai kontur landai dan menanjak, seperti di ruas tol Semarang-Bawen. Begitu memasuki Jimbaran, jalan menyempit dan sesekali berpapasan dengan sepeda motor ataupun truk.

Sepanjang perjalanan, sensasi tarikan mesin Cortez baru terasa apabila pengemudi meninggalkan mode transmisi otomatis (D) dan menggunakan mode manual dari transmisi manual otomatis yang disebut i-AMT (intelligent automated mechanical transmission).

Tanpa mode manual i-AMT, akselerasi kendaraan saat pedal gas diinjak terasa cukup sulit. Padahal, jarum putaran mesin sempat mencapai 5.000-6.000 rpm disertai raungan mesin yang masih sedikit terdengar dari dalam kabin.

Sebagai catatan, mesin Cortez yang berkapasitas 1.8 liter menghasilkan torsi maksimum 174 Nm pada rentang putaran mesin 3.600-4.600 rpm dan tenaga puncak 129 HP pada 5.600 rpm.

Inilah pengalaman meninggalkan sejenak ekspektasi terhadap Cortez. Kemauan mobil ini dalam mencapai tenaga maksimum seakan perlu dipahami karena beberapa kali saat dilakukan kickdown terasa mesin tidak serta-merta merespons dalam waktu yang diharapkan. Agaknya bukan kemauan pengemudi yang diutamakan, melainkan pengemudi diajak memahami teknologi yang disediakan mobil ini.

Saat mengemudi dari Umbul Sidomukti menuju Solo, kami melintasi jalan yang sebagian besar lengang dan sepanjang perjalanan diwarnai rintik hujan.

Cuaca yang sejuk itu pun menjadi kesempatan membuka penutup kaca sunroof yang menjadi salah satu fitur pembeda mobil ini dibandingkan dengan kendaraan sekelas. Jarak 64 km menuju Solo juga menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai fitur head unit, seperti memanfaatkan perangkat navigasi yang mudah di-setting, perangkat aplikasi yang terkoneksi dengan telepon pintar, dan berbagai perangkat audio-visual lainnya.

Saat senja datang, lampu utama berteknologi LED yang berbentuk kotak stylish mulai dinyalakan. Bersamaan dengan itu, lampu ambient lighting berwarna biru juga turut menyala di dalam kabin, yakni di bagian konsol tengah dan ruang kaki pengemudi dan penumpang depan.

Medan jalan menantang kembali ditemui saat menuju kawasan wisata Selo, Kabupaten Magelang, yang diapit Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Jalan mendaki dan berliku, sesekali menurun tajam, harus dilewati di tengah hujan deras. Di sini kinerja rem diuji dan sekali lagi dibutuhkan adaptasi tersendiri untuk terbiasa dengan ”rasa” rem di Wuling Cortez.

Tingkat kewaspadaan diuji kembali saat menuju kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. ”Eksplorasi rute bervariasi dan fitur yang dimiliki sekaligus ingin membuktikan kompetensi Cortez sebagai the new choice of MPV,” kata Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors. (STEFANUS OSA)

Sumber: Kompas, 3 April 2018

No comments:

Post a Comment