Tuesday, May 15, 2018

Suzuki Blak-blakan ”Buka Pintu” bagi Media

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Suzuki New Ertiga dengan setir kiri melewati tahap pengontrolan kualitas di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor di Cikarang, Jawa Barat, Senin (19/2).

Pertama kali dalam sejarah, pabrikan mobil Suzuki memberanikan diri ”membuka pintu” bagi media cetak ataupun daring. Selama ini, kunjungan ke pabrik yang memproses ribuan komponen hingga menjadi ribuan mobil begitu ketat mengingat rahasia isi ”dapur” industri otomotif sarat kompetisi di negeri mana pun di dunia.

Tapi Senin (19/2) kemarin, sebagai bentuk penghargaan Suzuki terhadap insan pers, mereka buka-bukaan. Terlebih lagi, sejak awal kunjungan ini dikaitkan langsung dengan momentum Hari Pers Nasional yang ditetapkan pada 9 Februari. Dari tiga pabrik yang dimilikinya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengajak jurnalis ke pabrik perakitan mobil PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) yang terletak di kawasan industri GIIC Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.


Pabrik lain yang dimiliki Suzuki berada di Tambun di lahan seluas 54 hektar dan di Cakung pada lahan seluas 3 hektar. Pabrik di Cikarang dulu dibangun dengan dana investasi 1 miliar dollar Amerika Serikat.

KOMPAS/STEFANSU OSA TRIYATNA--Sumber daya manusia tetap dibutuhkan untuk operasional robot yang memproduksi mobil Suzuki Ertiga.

Sejauh ini, tak banyak industri otomotif yang secara terbuka membeberkan keberadaan dan aktivitas pabrik perakitannya. Memang, selain ada aktivitas produksi yang dapat membahayakan keselamatan pengunjung, ada pula ruang-ruang yang dijadikan area clean dari pengunjung. Bahkan, tak mudah pula mengantisipasi perjalanan pengunjung saat plant tour ke dalam pabrik karena teknologi robot yang menyatukan komponen ataupun lempengan baja itu memiliki sensor yang sangat sensitif.

”Hampir setiap minggu, ada anak-anak SMK yang dijadwalkan berkunjung ke pabrik ini. Karena itu, kami pun berupaya agar teman-teman jurnalis diberikan kesempatan melihat secara langsung pabrik perakitan mobil ini,” kata Arviane DB, Corporate Public Relations-Strategic Planning Department SIS.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Momentum Hari Pers Nasional dimanfaatkan PT Suzuki Indomobil Sales  mengajak sejumlah jurnalis ke pabrik pembuatan mobil Ertiga di kawasan Cikarang, Jawa Barat, Senin (19/2). Ini untuk pertama kali menjadi terobosan yang dilakukan Suzuki di era keterbukaan informasi, bahkan bakal dijadikan agenda berkala pada tahun-tahun mendatang.

Di pabrik Cikarang seluas 130,7 hektar ini, kapasitas terpasang Suzuki sebanyak 120.000 unit per tahun. Walau demikian, kini utilitas produksinya baru 48.000 unit per tahun. Pabrik yang telah mengandalkan teknologi robot ini pun dilengkapi mesin-mesin produksi komponen transmisi meski komponen yang diproduksi di Indonesia adalah komponen transmisi manual.

Dalam setahun, kapasitas produksi engine mencapai 71.000 buah per tahun, sedangkan kapasitas transmisi mampu mencapai 176.000 buah per tahun. Seluruh perakitan ini untuk memproduksi mobil Suzuki New Ertiga seluruh tipe, mesin New Ertiga (K14B/1.400cc), serta Karimun Wagon R (K10B/1.000cc).

Ternyata, plant tour ini bukan sekadar membeberkan produksi Suzuki Ertiga yang saat itu sedang berupaya memenuhi pasar dalam negeri ataupun luar negeri, melainkan juga secara blak-blakan Suzuki menunjukkan pabrik perakitan ini begitu peduli pada lingkungan. Limbah pabrik yang sebagian besar mengandung zat kimia berbahaya itu diolah dalam sistem teknologi waste water treatment dengan standardisasi global yang ramah lingkungan.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Perakitan mobil Suzuki New Ertiga di pabrik Suzuki di kawasan Cikarang, Jawa Barat.

Pilar ketiga
Menurut Ryohei Uchiki, General Manager Strategic Planning Department SIM, sejak tahun 2015, pabrik Cikarang menjadi pilar ketiga kekuatan Suzuki. ”Indonesia sangat diperhitungkan oleh prinsipal Suzuki Jepang. Selama ini, kami sudah memiliki dua pilar kekuatan, yakni di Jepang dan India. Sekarang ini, Indonesia menjadi pilar ketiga,” kata Uchiki.

Karena itu, kata Uchiki, investasi dilakukan dengan menyediakan teknologi robot yang mampu merakit mobil secara presisi dan berkualitas. Ada ratusan titik yang dikerjakan 217 robot ini, terutama untuk proses pengelasan atau welding. Robot-robot ini pun mampu menghasilkan produk berkualitas dengan akurasi tinggi. Keunggulan lainnya, pabrik ini juga memiliki fasilitas forging untuk gear dan seat atau jok mobil yang dilakukan secara in-house.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Sebanyak 217 robot menjadi andalan Suzuki untuk memproduksi komponen transmisi hingga perakitan mobil, terutama mobil Suzuki Ertiga, yang kini banjir permintaan. Pabrik dengan nilai investasi 1 miliar dollar AS ini berdiri di atas lahan seluas 130 hektar di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat.

Dengan standar yang tinggi, Suzuki Ertiga yang diproduksi di Cikarang ini telah diekspor ke 25 negara tujuan ekspor dalam bentuk completely build up di antaranya menuju negara-negara di Asia, Oseania, Amerika Serikat, dan Karibia. Sepanjang tahun 2017 tercatat ekspor New Ertiga mencapai 12.196 unit.

Jangan heran apabila di pabrik ini diproduksi mobil-mobil dengan setir kiri untuk memenuhi permintaan pasar ekspor. Secara keseluruhan, tingkat kandungan lokal untuk bodi telah mencapai 80-90 persen, sedangkan kandungan lokal untuk engine, termasuk pasokan dari sejumlah vendor, mencapai di atas 60 persen.

Yudonendito, penanggung jawab perakitan SIM, mengatakan, proses secara keseluruhan sejak memproduksi komponen hingga menghasilkan mobil membutuhkan waktu 2-4 jam. Namun, jika mengukur hanya mulai dari proses final perakitan bodi, kecepatan produksinya dapat mencapai 2,5 menit per unit mobil.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Proses perakitan mobil Suzuki New Ertiga.

Antisipasi
Dalam perbincangan santai selepas kunjungan pabrik, Uchiki mengatakan, selain demi mencapai tingkat presisi, akurasi, dan kualitas, investasi besar yang dilakukan Suzuki dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan upah buruh. Lima tahun ke depan, upah buruh tidak bisa dielakkan akan terus naik.

Walau demikian, kata Uchiki, buruh yang memiliki kemampuan teknologi tinggi dalam mengoperasikan robot tetap dibutuhkan. Tak bisa tergantikan sepenuhnya tenaga manusia menjadi robot-robot canggih. Tenaga manusia tetap dibutuhkan sebagai pengontrol kualitas produksi.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--Permintaan pasar yang masih tinggi terhadap model multipurpose vehicle (MPV) di Indonesia membuat PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berani membuat sistem kerja dua shift agar konsumen tidak terlampau lama menunggu kedatangan mobil yang diinginkan. Dengan kapasitas terpasang sebesar 120.000 unit per tahun, Suzuki masih bisa meningkatkan utilitas produksinya untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri ataupun ekspor.

Di masa mendatang, Suzuki menduga, selain Ertiga, produk unggulan yang menjadi tulang punggung pasarnya di Indonesia adalah Suzuki Ignis. Untuk Ignis, Uchiki menegaskan, Suzuki sedang melakukan studi kelayakan untuk dapat memproduksinya di Indonesia. Namun, sejauh ini belum ada kebijakan lebih lanjut dari Suzuki Jepang.

Tantangan berikutnya di era teknologi otomotif yang semakin berkembang adalah keberadaan mobil listrik. Untuk itu, Suzuki masih menyurvei kemungkinan memproduksi mobil listrik sebagaimana mulai dilakukan kompetitornya walau, sejauh ini, juga belum ada perintah langsung dari Suzuki Jepang.--STEFANUS OSA TRIYATNA

Sumber: Kompas, 20 Februari 2018

No comments:

Post a Comment