Tuesday, May 15, 2018

Sentuhan Mini Menggoda untuk Melejit

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--New MINI Cooper S Countryman

Ada yang berbeda pada perjalanan uji kendara kali ini. Tak sekadar menempuh perjalanan dari satu kota ke kota lain sambil merasakan kenyamanan interior dan menikmati fitur canggih mobil. Namun, ada sensasi petualangan pada acara Mini Adventure 2017 ini.

Acara digelar dengan menempuh perjalanan Jakarta menuju Bandung selama dua hari, 29-30 November 2017. Dimulai dengan menembus kemacetan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, 10 jurnalis mengendarai 4 mobil New Mini Cooper S Countryman dan 1 New Mini Cooper Countryman. Satu mobil diisi 2 jurnalis.

Mobil yang oleh Mini disebut sebagai sports activity vehicle (SAV) ini merupakan kendaraan terbesar dalam jajaran Mini dengan fitur terlengkap.

Setelah menghabiskan waktu bermacet-macet dari Kilometer (Km) 11 hingga Km 41 Tol Jakarta-Cikampek, rombongan diarahkan keluar tol. Kami diajak mampir ke sirkuit Bridgestone Proving Ground Indonesia di Karawang, Jawa Barat.


Di sirkuit pengujian ban-ban produksi Bridgestone Tire Indonesia itu, sudah menunggu bintang uji kendara kali ini, yakni Mini John Cooper Works Countryman (Countryman JCW). Ini varian paling bertenaga dari Mini Countryman terbaru, yang baru diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, Agustus tahun lalu.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA--New MINI Cooper S Countryman

Menurut Arifin Makaminan, Training Manager BMW Group Indonesia—selaku pemegang merek Mini di Indonesia—meski sama-sama dilengkapi mesin bensin 4 silinder 1.998 cc seperti varian Cooper S, Countryman JCW menyemburkan tenaga lebih besar.

Mini Cooper S Countryman memiliki tenaga 192 HP pada putaran 5.000-6.000 rpm dan torsi maksimum 280 Nm pada rentang 1.350-4.600 rpm. Adapun Countryman JCW pada putaran rpm yang sama bisa menyemburkan 231 HP dan torsi maksimum 350 Nm di rentang 1.450-4.500 rpm.

Countryman JCW diklaim hanya butuh 6,5 detik untuk akselerasi 0-100 km per jam, dan kecepatan puncaknya mencapai 234 km per jam.

Semua itu bagian dari warisan historis Mini. Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O’tania mengatakan, sejak tahun 1960, semangat dan elemen balap mobil telah ditanamkan di merek Mini. Ini diperkuat dengan keberhasilan Mini setelah mendapat sentuhan pebalap legendaris John Cooper, menjadi juara Monte Carlo Rally pada 1964 dan 1965.

”Brand John Cooper Works sudah terintegrasi di bawah payung Mini selama 10 tahun. Koneksi erat ini berasal dari tahun- tahun awal Mini klasik yang bakat sport-nya ditemukan dan dipromosikan John Cooper. Hasilnya, model ini menjadi sebuah paket komprehensif yang sempurna untuk performa sporty dan dirakit dengan keahlian balap,” kata Jodie.

Semua itu dibuktikan dengan uji kecepatan di area sirkuit Bridgestone. Mini menurunkan instruktur andalannya, Gerry Nasution, untuk membimbing para jurnalis melahap sirkuit kecil yang memiliki sejumlah tikungan menantang itu. Secara bergantian, jurnalis berputar dua lap dengan mengemudikan Mini Cooper S Countryman dan Countryman JCW.

Performa Mini benar-benar sangat menggoda untuk melejit. Bahkan, seakan ingin menyalip saat mengemudikan Countryman JCW mengikuti Mini Cooper S Countryman yang dikemudikan Gerry. Sayang sekali, begitu kecepatan menyentuh 150 km per jam, lintasan sirkuit mengharuskan kami mengerem untuk bersiap memasuki tikungan.

Sejenak menilik mesinnya, fitur khusus dari mesin baru yang dikembangkan untuk varian Mini John Cooper Works meliputi piston khusus, pendingin udara berkapasitas besar, serta radiator tambahan. Sistem knalpot sport tak hanya mendukung karakteristik performa dari mesin, tetapi juga memberikan kualitas akustik dan dimensi visual yang impresif.

Jalan bergelombang
Uji kendaraan bertajuk ”Mini Thrill Maximized” belumlah usai. Uji kemampuan kendaraan ini dilakukan di jalan bergelombang penuh tanah liat. Kompas menjajal berbagai manuver di trek bergelombang ini. Mulai dari menginjak pedal gas maksimal, lalu menginjak rem, dan segera belok tanpa diperbolehkan mengenai traffic cone. Manuver itu dilakukan untuk menguji kemampuan fitur dynamic stability control guna merasakan kontrol traksi otomatis mobil ini.

Selanjutnya, Gerry mengajarkan bagaimana kemampuan Countryman JCW yang sudah dilengkapi sistem All4 alias penggerak empat roda permanen (all wheel drive/AWD) saat harus melintas di jalan licin. Mobil terasa percaya diri dibawa bermanuver di trek licin.

Waktu menjelang sore, petualangan dilanjutkan menuju Bandung, Jawa Barat. Makan malam digelar di Wild Grass, Ciumbuleuit, dengan gaya petualangan. Meja makan digelar di bawah pohon besar, beratapkan langit malam bertabur bintang.

Rombongan kemudian menuju Lembang yang diwarnai hujan sepanjang jalan. Kami tiba di hamparan rerumputan basah di kawasan Pine Hill Lembang. Kehadiran peserta disambut mobil Mini Cooper S Countryman dilengkapi dengan autohome.

Ini adalah perangkat semacam tenda yang bisa dipasang di atap Mini Countryman. Tak pelak, tenda yang lengkap dengan kasur empuk, dua bantal kecil, dan berkapasitas 300 kilogram itu menjadi buruan untuk difoto.

Sayang, tenda mobil buatan Italia ini barulah konsep dan belum tersedia untuk dibeli konsumen di Indonesia. (OSA)

Sumber: Kompas, 9 Januari 2018

No comments:

Post a Comment