Tuesday, May 15, 2018

Menikmati Danau Toba dengan New Yaris

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO--New Toyota Yaris di tepi Danau Toba di salah satu sudut kota Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (10/3/2018).

Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara sudah lama dikenal sebagai objek wisata nasional yang terkenal dengan pesona keindahan alamnya. Namun, selama ini belum terlalu banyak wisatawan, terutama dari luar Sumatera, yang pernah melancong ke danau kaldera purba tersebut.

Salah satu kendalanya selama ini adalah perjalanan darat cukup jauh yang masih harus ditempuh setelah kita tiba di Medan dengan menggunakan pesawat. Dari Medan ke Parapat—kota wisata utama di tepi Danau Toba, masih harus melalui perjalanan sekitar 180 kilometer dengan waktu tempuh bisa lebih dari lima jam.


Tentu saja bagi yang tidak terlalu menyukai travelling, jarak sejauh ini bisa menjadi kendala yang tak menyenangkan. Akan tetapi, beda ceritanya bagi para pecinta berkendara. Menempuh jarak sejauh ini di sebuah tempat baru dengan mobil yang pas akan menjadi kesempatan emas yang tak boleh sejengkal pun dilewatkan.

Itu sebabnya saat PT Toyota Astra Motor (TAM) mengajak Kompas mengenal lebih jauh New Toyota Yaris dengan menjalankan uji kendara di jalur Medan-Parapat, tentu saja langsung kami sambut dengan antusias.

Selain menjadi kesempatan menjajal hatchback yang baru diluncurkan 20 Februari 2018 lalu, tersebut, perjalanan ini juga sekaligus menjadi kesempatan menengok perkembangan kawasan yang sudah ditunjuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional tersebut.

“Ini sekaligus untuk survei jalur-jalur baru yang akan kita gunakan untuk uji-uji kendara mobil Toyota di masa depan, sehingga uji kendara tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa saja,” tutur PR Department Head TAM, Rouli Sijabat, yang berada semobil dengan Kompas.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO--New Toyota Yaris saat berhenti istirahat sejenak setelah keluar dari Tol Medan-Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Sabtu (10/3/2018).

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari Sabtu (10/3) menjelang siang, seluruh tim sudah bersiap bertolak dari hotel di pusat Kota Medan. Sebuah New Toyota Yaris TRD Sportivo berwarna kuning kehijauan Citrus Mica Mettalic sudah menunggu.

Mobil yang kami pinjam dari dealer Toyota Auto2000 Medan itu masih sangat gres, mengingat mobil ini baru diluncurkan di Ibu Kota Sumatera Utara tersebut tiga hari sebelumnya. Berbagai sentuhan pembaruan pada tampilan luar Yaris baru ini terlihat menggoda, terutama pada bagian gril yang kini dilengkapi lampu DRL berteknologi LED.

Sebagai catatan, New Yaris ini adalah pembaruan dari Toyota Yaris generasi kedua yang sudah meluncur di jalanan Indonesia sejak 2014 lalu. Menurut Rouli, sasis, struktur bodi utama, dan mesin masih dipertahankan, yakni menggunakan mesin bensin 4 silinder 2NR-FE berkapasitas 1.496cc dengan Dual VVT-i.

Mesin yang menelurkan tenaga maksimum 107 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 140 Nm pada 4.200 rpm ini sudah dipasang ke Yaris sejak facelift pada 2016. Mesin ini dikawinkan dengan transmisi CVT dengan 7 tingkat percepatan pada mode manual.

Perubahan paling nyata dibanding Yaris sebelumnya adalah pada bagian depan dan belakang, dengan filosofi desain “sporty and aggressive”. Namun, perubahan juga dilakukan di bagian interior dan berbagai fitur keselamatan dan pengendaraan.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO--New Toyota Yaris di tepian Danau Toba di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (10/3/2018).

Akira Kasamatsu, Deputy Chief Engineer Yaris Toyota Motor Corporation (TMC), mengatakan, Yaris baru ini juga diberi limpahan fitur keselamatan dan kenyamanan, seperti 7 kantong udara (airbag), vehicle stability vontrol (VSC), dan hill start assist (HSA) pada semua tipe.

Khusus di varian TRD Sportivo bertransmisi CVT, juga dilengkapi paddle shift di balik roda kemudi untuk pemindahan transmisi secara manual dan dua mode pengendaraan, yakni Eco dan Sport.

Perjalanan pun dimulai dengan menembus kepadatan lalu lintas kota Medan yang lumayan “aduhai” ruwetnya. Jalanan baru mulai lega setelah memasuki Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) arah ke Tanjung Morawa. Namun jalan tol itu pun sangat ramai siang itu, sehingga rencana untuk mengembangkan kecepatan belum tercapai.

Dengan cepat mobil menyentuh 160 km per jam, meninggalkan mobil-mobil lain di rombongan jauh di belakang.

Baru setelah kami keluar di tol, berbelok ke kiri ke arah Bandara Kuala Namu, dan kemudian memasuki Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi, hasrat menguji nyali New Yaris ini terpenuhi. Jalan tol yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2017 itu masih sangat mulus dan sepi dengan jalur lurus yang panjang. Tidak terlihat truk-truk pengangkut yang melintasi tol baru ini.

Kondisi ini bertahan sepanjang 42 km sampai exit ujung tol yang baru sampai Sei Rampah di Kabupaten Serdang Bedagai. Lebih dari cukup untuk menguji kemampuan akselerasi New Yaris.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO--New Toyota Yaris di tepi Danau Toba di salah satu sudut kota Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (11/3/2018).

Segera mode berkendara dipindah ke Sport dan pedal gas diinjak dalam-dalam dengan mode transmisi manual. Terasa reaksi mesin yang lebih spontan dan putaran mesin dengan cepat melonjak ke titik torsi maksimum di 4.200 rpm. Di sini lah “gigi” transmisi dipindah ke tingkat berikutnya untuk mendapatkan akselerasi optimal.

Dengan cepat mobil menyentuh 160 km per jam, meninggalkan mobil-mobil lain di rombongan jauh di belakang. Namun kira-kira itu lah kecepatan maksimum yang bisa diraih di jalan tol ini, karena ternyata walau pun rata, permukaan jalanan beton ini masih terasa bumpy.

Di jalur tol ini juga jok berbentuk “bucket seat” di barisan depan terasa sangat nyaman dan “memegang” tubuh dengan kokoh saat berakselerasi dan bermanuver dalam kecepatan tinggi. Hanya saja, saat harus menempelkan kartu tol elektronik di gerbang tol, bentuk kursi ini cukup menghalangi gerak tangan dan badan. Alhasil, sabuk keselamatan harus dilepas sesaat agar badan bisa menjulur keluar guna menempelkan kartu tol.

Keluar dari tol, kami memasuki Jalur Lintas Timur (Jalintim) Sumatera yang padat dengan truk-truk besar menuju Kota Tebing Tinggi. Maklum, ini adalah jalur transportasi utama di pulau tersebut, termasuk menghubungkan dengan Pulau Jawa nanti.

Di sini harus banyak-banyak bersabar dan hati-hati, karena jalan hanya terdiri atas dua lajur untuk lalu lintas dua arah, dan tidak ada median pembatas jalan. Mendahului truk-truk besar harus memastikan benar-benar lalu lintas dari arah berlawanan kosong.

Karakter sebuah Toyota yang mengutamakan kenyamanan penumpang masih menonjol pada New Yaris ini.

Di sini fungsi mode Sport dan paddle shift sungguh sangat penting, karena penyaluran tenaga mesin bisa langsung disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya saat tiba-tiba harus segera mendahului sederetan truk di depan. Tanpa perpindahan rasio transmisi secara manual, transmisi CVT terasa terengah-engah untuk mendapatkan akselerasi spontan, dan harus berulang kali melakukan kick-down.

Selepas Kota Tebing Tinggi, kami berbelok ke kanan mengambil Jalan Lintas Tengah Sumatera menuju Kota Pematang Siantar. Di sini lalu lintas tidak sepadat Jalintim, walau masih banyak ditemui truk-truk dan bus antar kota.

Di jalur luar kota dengan variasi tingkat kemulusan jalan ini, terasa bagaimana suspensi New Yaris meredam dengan baik setiap guncangan saat mobil melindas lubang-lubang di jalan. Kekedapan kabin juga terasa mumpuni. Karakter sebuah Toyota yang mengutamakan kenyamanan penumpang masih menonjol pada New Yaris ini. Meski demikian, saat diajak melibas tikungan-tikungan tajam, suspensi mobil masih terasa mantap untuk bermanuver.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO--New Toyota Yaris di sebuah jembatan menjelang masuk kota Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (10/3/2018).

Fitur hiburan berupa layar sentuh yang bisa dikoneksikan dengan telepon pintar juga bekerja dengan baik. Fitur navigasi bisa langsung diaktifkan dengan menyalakan aplikasi-aplikasi navigasi, seperti Waze atau Google Maps di gawai, yang tampilannya akan langsung muncul di layar utama. Melalui koneksi Weblink, operasional fitur-fitur aplikasi juga bisa langsung diakses dari layar sentuh mobil.

Demikian juga dengan fitur hiburan. Selain dengan memasukkan kepingan cakram padat CD maupun DVD, hiburan juga bisa diakses dengan mencolokkan USB flash disc, atau mengaktifkan aplikasi hiburan melalui telepon pintar, misalnya Spotify atau Joox. Kebetulan kami mengaktikan navigasi Waze yang bekerja sama dengan Spotify, sehingga kita tetap bisa mendengar lagu-lagu favorit tanpa meninggalkan layar navigasi.

Kembali ke jalan, infrastruktur di sepanjang perjalanan hingga Pematang Siantar ini sudah cukup baik, walau tetap jalanan masih terdiri atas dua lajur untuk dua arah tanpa median. Di sepanjang jalan kita bisa menikmati pemandangan perkebunan, mulai dari perkebunan kelapa sawit sampai perkebunan karet.

Seusai Pematang Siantar, pemandangan makin memikat. Setelah berjam-jam kami melewati kontur tanah yang datar dan rata, kini kontur pegunungan mulai tampak di kejauhan. Jalan pun makin berkelok-kelok dan dikombinasikan dengan tanjakan dan turunan.

Dengan memindahkan transmisi ke rasio yang lebih rendah, efek pengereman mesin sangat membantu pengendalian mobil dengan lebih santai.

Di sini perpaduan kenyamanan dan handling yang enak dari New Yaris dijajal. Setir yang ringan dengan electric power steering dan perpindahan gigi dengan paddle shift kembali memainkan peranan penting untuk menonjolkan aspek fun to drive dari mobil yang dibanderol Rp 275,9 juta (on the road Jakarta) ini.

Tidak hanya untuk berakselerasi, paddle shift ini sangat berguna saat kami mulai memasuki pinggiran Parapat dan jalanan makin ekstrem kelokan-kelokannya yang dipadu dengan turunan-turunan tajam. Dengan memindahkan transmisi ke rasio yang lebih rendah, efek pengereman mesin sangat membantu pengendalian mobil dengan lebih santai.

Menjelang petang, masuk lah kami ke Parapat, kota kecil yang indah di tepi Danau Toba yang megah. Mulai terlihat deretan restoran di pinggir jalan dengan pemandangan danau dan Pulau Samosir, dan hotel-hotel, mulai dari kelas melati hingga berbintang.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO--New Yaris di depan pesanggrahan tempat Bung Karno pernah diasingkan pada Desember 1949. Kini pesanggrahan itu digunakan untuk para pejabat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Keesokan harinya, setelah kami menjelajah danau dan menyambangi Pulau Samosir, kami meneruskan perjalanan menuju Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara sejauh 78 km. Perjalanan ini menyusuri tepian Danau Toba ke arah timur dan selatan. Di sini lah baru terasa besarnya ukuran Danau Toba, yang sejatinya adalah bekas kawah Gunung Toba, sebuah gunung berapi purba yang letusannya pada 76.000 tahun silam mengubah dunia.

Kami tiba di Bandara Silangit, yang juga baru diresmikan Presiden Jokowi pada November 2017, setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam. Ya, waktu tempuhnya jauh lebih singkat daripada perjalanan dari Medan. Dan dari Bandara Silangit ini, penerbangan reguler ke Jakarta, Kualanamu, dan bahkan SIngapura sudah bisa diakses.

Ayo segera kita kunjungi Danau Toba dan dorong pariwisata nasional!

(DHF)

DAHONO FITRIANTO

Sumber: Kompas, 15 Mei 2018

No comments:

Post a Comment