Wednesday, August 8, 2018

ALL NEW SUZUKI JIMNY, Menera Pasar Pasca-Nostalgia


KOMPAS/RIZA FATHONI--Suzuki Jimny di stan Suzuki Indomobil pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 di Indonesia Convention and Exhibiton BSD City, Tangerang, Banten, 2 Agustus 2018

Salah satu mobil baru yang menjadi favorit pengunjung di Gaikindo Indonesia International Auto Show tahun ini adalah All New Suzuki Jimny. Maklum saja, mobil ini memang masih sangat segar, baru diluncurkan di negeri asalnya, Jepang, 5 Juli 2018. Dan bagi banyak orang, Suzuki Jimny punya nilai lebih dari itu.


Sejak pameran dibuka, Kamis (2/8/2018) hingga Selasa (7/8/2018), pengunjung tak bosan-bosannya merubung dua Suzuki Jimny yang dipajang di booth Suzuki di Hall 8B Indonesia Convention & Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka rela mengantre untuk bergantian merasakan tempat duduk pengemudi mobil berpenggerak 4 roda ini.

Selama sekitar setengah jam Kompasmelihat dinamika pengunjung di booth Suzuki ini, Selasa kemarin, terlihat rata-rata perubung Jimny ini adalah pria dewasa, yang dari tampilannya berusia di atas 30 tahun.

Walau sekali sekala, ada anak-anak muda dan belia yang juga menjajal duduk di kursi pengemudi. “Peminatnya merata, ada orang tua, ada anak muda. Tetapi yang banyak memang bapak-bapak yang punya nostalgia,” ujar salah satu petugas penjualan pameran yang mendaftar para pengunjung yang berminat dengan mobil baru ini.

KOMPAS/RIZA FATHONI--Kehadiran Suzuki Jimny di stan Suzuki Indomobil pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention and Exhibiton (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Selasa (7/8/2018).

Demikian lah, bagi mereka yang pernah mengalami indahnya era 1980 dan 1990-an, Suzuki Jimny dan penerusnya, Suzuki Katana, punya arti lebih dari sekadar sebuah mobil. Itu adalah salah satu penanda zaman, simbol “keren” dan “gaul” bagi anak-anak muda kala itu. Itu sebabnya mobil ini masih terus dicari orang hingga saat ini, seolah tak lekang oleh waktu.

“Saya dulu pernah pakai Suzuki Katana waktu kuliah tahun 1990-an. Mobilnya ringan dan bandel,” ungkap Alfi (44), warga Tebet, Jakarta Selatan, yang ikut mengamati dari dekat Suzuki Jimny di GIIAS, kemarin.

Pria penggemar kegiatan off-roadini pun langsung tertarik begitu ada kabar Suzuki Jimny baru. “Di group teman-teman off-road sudah heboh banget tentang Jimny baru ini sejak ada kabar diluncurkan di Jepang bulan lalu,” ungkapnya.

Alfi memandang, Jimny adalah mobil yang mumpuni untuk diajak berkegiatan offroad, baik bagi pemula atau mereka yang sudah senior. “Bentuknya juga keren, seperti Hummer mini. Buat anak muda sekarang juga gaul nih,” kata pemilik Jeep Cherokee untuk bermain off-road ini.

KOMPAS/RIZA FATHONI--Pengunjung bergantian melihat dan mencoba duduk di kabin All New Suzuki Jimny di stan Suzuki Indomobil pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention and Exhibiton (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Selasa (7/8/2018).

Pengunjung lain, Yunas (59), bahkan sudah tiga kali memiliki Suzuki Jimny. “Yang pertama waktu tahun 1992, waktu itu beli bekas. Sejak itu selalu punya Jimny, termasuk seri terakhir tahun 2017 lalu. Dari 88 unit yang dipasarkan, saya salah satu yang membelinya,” ujar Yunas.

Bagi dia, keandalan Jimny sudah terbukti. “Kami baru saja bawa Jimny ini keliling Sulawesi berempat sama anak-anak, jarak totalnya 7.500 kilometer,” tutur istri Yunas, Heny (40).

Walau demikian tak selalu orang tua atau mereka yang menggemari mobil 4×4 yang meminati Jimny ini. “Saya tidak mengalami era 1980-an, tetapi saya tahu ini mobil legend. Bapak saya sering cerita soal mobil ini keren di masa lalu,” kata Steven (18) dari Jakarta.

Sebagai anak generasi millenial, Steven mengaku Jimny ini keren karena membangkitkan kembali mobil legendaris dari masa lalu. “Kalau ada uang, saya mau banget beli ini,” tutur mahasiswa yang sehari-hari menggunakan Toyota Yaris ini.

KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)--Kehadiran Suzuki Jimny di stan Suzuki Indomobil pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention and Exhibiton (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2018).

Sementara Arfi (42), seorang kontraktor sipil dari Bekasi, terpikat Jimny baru karena pengalamannya menggunakan Suzuki Katana. “Tidak harus 4×4 pun mobil ini sudah bisa diandalkan untuk masuk-masuk ke proyek. Ground clearancetinggi, dimensinya kecil, cocok buat blusukan,” ungkapnya.

Bahkan tak ketinggalan Presiden Joko Widodo menyempatkan berhenti untuk menengok Suzuki Jimny saat membuka resmi GIIAS, 2 Agustus lalu. Setelah ditanya, ternyata Presiden Jokowi terkenang nostalgia zaman ia memakai Suzuki Jimny saat kuliah di UGM Yogyakarta.

Masih survey
Walau Jimny menyedot animo tinggi dari pengunjung GIIAS, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku distributor resmi Suzuki di Indonesia belum mulai menjual mobil ini. Harga resminya pun belum ditetapkan. “Kami masih survei pasar,” ungkap Harold Donnel, Head of 4W Brand Development and Marketing Research PT SIS, sambil menepis isu pihaknya sudah membuka SPK (surat pemesanan kendaraan) di GIIAS 2018.

KOMPAS/RIZA FATHONI--Kabin belakang.

Harold mengakui, masih ada keraguan di pihaknya, apakah ketertarikan terhadap All New Suzuki Jimny ini masih lebih didasarkan pada nilai nostalgianya, atau ada khalayak lebih luas yang benar-benar menginginkan mobil ini.

“Posisi Jimny yang punya historymemang atraktif untuk generasi yang punya ‘cerita’ tentang Jimny. Survei kali ini tidak hanya (untuk melihat) siapa yang mau beli dan apa pendapat mereka tentang Jimny, namun kita juga mau mengukur ‘perceived value‘ dari Jimny ini di mata konsumen. Dari sini, nanti akan kita analisis harus diapakan Jimny ini,” kata Harold, Selasa.

Salah satu alasan kekhawatiran itu adalah harganya yang akan tinggi jika diimpor utuh dari Jepang dengan varian berpenggerak empat roda. Berdasarkan rumor yang beredar, jika mobil ini didatangkan saat ini, harganya akan berada pada kisaran Rp 290 juta-300 juta. Harga itu akan menjadi lebih murah jika mobil dirakit di dalam negeri, tetapi lanjut Harold, butuh pertimbangan lebih lama untuk membuka lini produksi Jimny di Indonesia.

Alfi berpendapat, harga kisaran Rp 290 juta-300 juta masih layak untuk varian 4×4 dengan transmisi otomatis seperti yang dipamerkan di GIIAS. Sementara Arfi berharap akan ada varian berpenggerak dua roda (4×2) dengan kisaran harga Rp 230 juta – 250 juta. “Jika ada varian 4×2, harganya sedikit di atas (Toyota) Avanza masih reasonablelah,” ujarnya.

KOMPAS/RIZA FATHONI--Dasbor Suzuki Jimny yang dipamerkan di stan Suzuki Indomobil pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention and Exhibiton (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2018). Perhatikan berbagai ciri khas bentuk yang masih dipertahankan sejak Susuki Jimny atau Katana lama.

Sementara itu, Presiden Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor Soebronto Laras mengakui pihaknya memang sedang mempersiapkan kehadiran Jimny dengan memanfaatkan momentum GIIAS ini untuk mengelaborasi keinginan mayoritas konsumen. “Impian kami itu adalah, untuk bisa memproduksi (Jimny) di sini (Indonesia),” papar Soebronto Laras.

Namun, salah satu pertimbangan untuk menghadirkan Jimny di Tanah Air adalah soal perpajakan. Seperti diketahui, mobil penggerak empat roda terkena Pajak Penjualan Barang Mewah (PpnBM) lebih mahal dibanding mobil berpenggerak dua roda sebagai imbas penerapan Peraturan Pemerintah (PP) No 22 Tahun 2014 yang besarannya mencapai 40 persen.

Namun, keresahan ini langsung dijawab oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Harjanto, pada sesi jumpa pers di stan Suzuki yang menyatakan bahwa penetapan PpnBM ke depan akan mendasarkan pada emisi yang dihasilkan sebuah kendaraan, bukan pada sistem penggeraknya.

Memang pelaku industri otomotif tanah air telah lama menginginkan PpnBM mobil 4×4 diturunkan untuk dengan asumsi mobil tersebut juga difungsikan sebagai kendaraan logistik pertanian dan perkebunan.

KOMPAS/RIZA FATHONI--Kompartemen mesin Suzuki Jimny yang dipamerkan di stan Suzuki Indomobil pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention and Exhibiton (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2018). Mobil ini dilengkapi mesin K15B berkapasitas 1.500 cc.

Jimny baru ini memiliki dimensi panjang 3.645 milimeter (termasuk tutup ban serep di pintu belakang); lebar 1.645 mm; dan tinggi 1.725 mm. Jarak antar poros roda (wheelbase) sebesar 2.250 mm; ketinggian (ground clearance) dalam kondisi standar 210 mm; dan radius putar minimum 4,9 meter. Mesinnya menggunakan mesin bensin 4 silinder berkapasitas 1.5 liter (1.462 cc) berteknologi multipoint injection.

Desain eksteriornya mengkotak, sekilas mengingatkan pada Mercedes-Benz G-Class atau Hummer dalam bentuk mini. Interiornya juga mempertahankan bentuk-bentuk seperti pada Jimny atau Katana lama, terutama pada bagian panel instrumennya.

Hanya saja, Jimny generasi keempat ini tetap sebuah mobil abad ke-21 yang dilengkapi berbagai fitur modern, seperti layar digital multi-information display, hill-descent control, dan dynamic stability control (DSC). Tersedia dua pilihan transmisi, yakni manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan.

Sasis model tangga yang terbukti tangguh untuk medan offroad tetap dipertahankan dengan peningkatan pada supensi yang mengadopsi 3-link rigid axle. Penggunaan velg warna gunmetal yang dibalut ban ukuran195/80 R15 dengan desain sporty tampak semakin mempertegas kesan maskulin.

KOMPAS/RIZA FATHONI--Suzuki Jimny generasi keempat sudah dilengkapi berbagai fitur modern, seperti hill-descent control (HDC, tombol kedua dari kanan) dan dynamic stability control (DSC, tombol kedua dari kiri).--DAHONO FITRIANTO DAN RIZA FATHONI 

Sumber: Kompas, 8 Agustus 2018

No comments:

Post a Comment